Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam, Alexander Zulkarnain, menghadiri peluncuran proyek Tennet 2GW HVDC yang PT Mc Dermott Indonesia kerjakan pada Selasa (3/3/2025).
Dalam sambutannya, Alexander Zulkarnain menyatakan bahwa proyek Tennet 2GW HVDC ini merupakan inisiatif strategis yang menandai tonggak penting dalam pengembangan investasi di Batam.
BP Batam pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT Mc Dermott Indonesia yang telah beroperasi sejak 1973. Selama lebih dari lima dekade, PT Mc Dermott terus menunjukkan kiprah dan konsistensi dalam meraih kepercayaan untuk mengerjakan berbagai proyek besar di Kota Batam.
“Kami berharap proyek Tennet 2GW ini berjalan lancar, memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kota Batam, dan menjadi contoh keberhasilan investasi yang berkelanjutan serta ramah lingkungan di Indonesia,” ujar Alexander Zulkarnain.
Alexander menambahkan bahwa proyek ini akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Proyek ini diproyeksikan menciptakan ribuan lapangan kerja, mempercepat alih teknologi, serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Kepulauan Riau, khususnya Kota Batam.
Ia juga menegaskan bahwa posisi strategis Batam dan ekosistem investasinya yang terus berkembang mendukung keberadaan proyek ini untuk memperkuat peran Batam sebagai hub energi dan industri. Keberhasilan ini juga menunjukkan kemampuan Batam dalam menarik investasi berskala besar dan berteknologi tinggi.
Untuk itu, Alexander Zulkarnain menegaskan komitmen BP Batam dalam memberikan kemudahan perizinan, kepastian hukum, serta dukungan infrastruktur yang dibutuhkan oleh para investor.
“Kami yakin kemitraan yang terbangun antara sektor publik dan swasta, seperti dalam proyek ini, menjadi kunci dalam mewujudkan Batam sebagai kawasan investasi unggulan,” tutupnya.
Sementara itu, Fabrication Project Director PT Mc Dermott Indonesia, Emha Antariksa, menjelaskan bahwa proyek Tennet 2GW merupakan pembangunan jaringan transmisi listrik dari Offshore Wind Farm yang akan mengalirkan listrik ke Jerman.
“Kami menyebut jenis proyek ini HVDC, dan ini merupakan yang pertama kali hadir di Kota Batam. Kami perkirakan kebutuhan tenaga kerja mencapai 6.000 orang hingga tahun 2029,” ungkap Emha.
Editor : DN